1. DASAR PELAKSANAAN

 

Sebagaimana program Kementerian Kehutanan tahun 2011,  melalui kegiatan Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial  (BPDAS PS) secara serempak akan dibangun  persemaian permanen di 22 Provinsi, salah satunya  ada di wilayah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungan (BPDAS) Solo.  Fungsi dari persemaian permanen ini adalah untuk memproduksi bibit dalam rangka mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.

Sumber dana kegiatan pembuatan bangunan persemaian permanen ini  adalah DIPA Nomor 0196/029-04.2.01/13/2011 Tanggal 20 Desember 2010.

 

 

Lokasi lahan kritis di wilayah propinsi Jawa Tengah masih luas dan perlu dukungan bibit berkualitas yang cukup, selain itu juga karena pemanenan kayu rakyat yang terus meningkat serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.  Maka, direkomendasikan kelangsungan penyediaan bibit unggul melalui persemaian permanen modern sangat diharapkan untuk menjamin kegiatan penanaman setiap tahunya, dan persemaian juga dapat diupayakan sebagai sumber informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pembibitan tanaman hutan.

 

3. LETAK LOKASI PERSEMAIAN

 

Persemaian Permanen milik Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Solo terletak di lahan Kompleks Laboratorium milik Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Solo, yaitu di Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar.  Letak koordinat lokasi PP adalah : 110°56'56.98"  BT dan   7°37'56.02" LS.

Gambaran letak lokasi persemaian dapat ditempuh dari Kota Solo melalui jalan darat kurang lebih selama 1 jam yatu ke timur menuju Kabupaten Karanganyar sejauh kurang lebih 30 km, kemudian dari kota Karanganyar menuju ke Desa Sukosari melalui jalan kabupaten (aspal) sekitar 6 km, letak lokasi berdekatan/berhimpitan dengan  laboratorium Meteorologi Universitas Sebelas Maret Surakarta Jatisrono atau sebelah timurnya.

 

 

4. LUAS PERSEMAIAN

 

Luas areal persemaian kurang lebih 1,9 ha, apabila  diproduksi bibit sampai siap tanam selama waktu 4 bulan sampai 1 tahun, maka kemampuan  memproduksi bibit dapat memenuhi target setiap tahunya sebanyak 1 (satu) juta batang .

Luas persemaian yang dibutuhkan dapat  diperhitungkan dengan rumus : Luas areal persemaian 100/80 x (luas bendengan sapih + bedengan ) m2. Angka 80 disini adalah 80% dari luas areal persemaian digunakan untuk tempat bedengan dan bedengan sapih, (areal efektif), sedang 20% lainnya (20% dari luas areal persemaian) digunakan untuk tempat/bangunan sarana di persemaian, seperti jalan inspeksi, saluran pengairan, barak kerja, dan bangunan ringan lainnya.  Ukuran setiap bedeng  5 m x 1 m.  Normalisasi ukuran bedengan 5 m x 1 m  ini akan memudahkan dalam pengaturan pekerjaan dan juga memudahkan perhitungan banyaknya semai/bibit. Selanjutnya tinggi/tebal tanah bedengan umumnya sekitar 15 cm.

 

5. DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN BERSAMA PENANAMAN POHON PENGHIJAUAN DI LOKASI PP 2011 OLEH KEPALA BALAI DAN SELURUH STAF BPDAS SOLO

 

 

 

Comments